QUICK JUMP: HOME CORAT-CORET MOTIVATION SELFPRENEURSHIP

Tuesday, April 10, 2007

11. Bekerja sambil Bermain

Serial Resurrection - Gagal dan Bangkit Kembali

Sekitar 15 tahun yang lalu, tepatnya ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya menyukai olah raga bulutangkis. Saya bahkan bergabung di salah satu klub bulutangkis dan sempat beberapa kali mengikuti kejuaraan daerah. Prestasi saya di klub bisa dibilang bagus walaupun bukan yang terbaik. Namun setiap pertandingan yang saya ikuti berakhir dengan kekalahan tragis di babak awal, padahal lawan mainnya tidak lebih baik dari partner latihan saya di klub. Hal itu terus berulang dan membuat saya jengkel sekali. Bahkan pelatih pun sampai naik darah memarahi karena saya dianggap tidak serius bertanding.

Sebenarnya bukannya saya tidak serius tapi nafsu saya mengalahkan akal sehat sehingga ketika bertanding yang ada hanyalah emosi tinggi untuk meraih kemenangan, popularitas, kebanggaan dan pamer kepada teman dan orang tua. Ketika lawan berhasil meraih angka, saya menjadi marah. Apalagi jika melihat muka lawan yang jelek tersenyum-senyum, akan makin menambah gregetan. Nafsu dan amarah tersebut lah yang telah menguras energi dan mengganggu pikiran saya. Akibatnya, otak tidak dapat berpikir dengan tenang, strategi kacau, gerak dan langkah berantakan, pukulan pun melenceng. Singkat kata performance saya jadi memble.

Berbeda ketika sedang berlatih di klub. Saya tidak memiliki beban untuk meraih kemenangan karena tidak ada gelar dan piala yang diperebutkan. Lawan mainnya pun teman saya sendiri dan kami bermain sambil tertawa-tawa. Pertandingan menjadi suatu permainan yang mengasyikkan. Saya merasa sedang having fun, bukan bertanding. Dengan perasaan ‘lepas’ seperti itu, kemampuan terbaik saya keluar dengan sendirinya. Strategi dapat saya pikirkan dengan tenang, langkah dan pukulan pun jadi mantap dan presisi.

Masih ingat konsep tentang cara bekerjanya pikiran? Ketika anda menganggap hidup / pekerjaan sebagai beban, itulah yang akan terjadi. Jadi saran saya, ketika anda bangun di pagi hari, bangunlah dengan perasaan optimis dan antusias seakan anda hendak bermain hari itu. Hidup adalah sebuah lapangan bermain yang sangat luas, jadi bermainlah dengan pekerjaan anda dan bekerjalah dengan permainan anda.

Written by : Handoko