QUICK JUMP: HOME CORAT-CORET MOTIVATION SELFPRENEURSHIP

Tuesday, April 10, 2007

7. Jangan Ragu Meminta Pertolongan

Serial Resurretion - Gagal dan Bangkit Kembali

Manusia adalah makhluk sosial. Tidak ada yang dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Satu sama lain saling membutuhkan, oleh karena itu satu sama lain juga harus saling membantu. Anda boleh percaya diri dan yakin akan kemampuan yang anda miliki, tapi toh anda tetap membutuhkan orang lain untuk mewujudkannya. Lebih celaka lagi kalau anda justru minder atau malahan ego anda terlalu tinggi untuk meminta tolong kepada orang lain.

Krisis nuklir di Korea Utara belakangan ini adalah contoh yang memprihatinkan. Uji coba nuklir yang dilakukannya awal Oktober silam membuat khawatir negara-negara di kawasan Asia dan juga dunia. Padahal kondisi perekonomian negara tersebut termasuk ‘minus’ dan sangat membutuhkan uluran bantuan dari dunia internasional. Sebelumnya pada pertengahan Juli bencana banjir juga telah menewaskan ratusan orang dan menghancurkan panen serta kehidupan masyarakatnya. Di tengah kondisi yang sulit seperti itu bukannya berusaha menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara di dunia agar bantuan dapat mengalir, namun negara tersebut malahan bersikeras melanjutkan program nuklirnya. Akibatnya, bantuan internasional dihentikan yang membuat negara tersebut makin terisolasi dan terpuruk dalam kesulitannya. Bencana kelaparan yang sempat dialami pada dekade 1990-an pun terancam terulang kembali dan diramalkan akan mengakibatkan gelombang pengungsi besar-besaran.

Percayalah, anda tidak dapat melakukan semuanya sendiri. Untuk itu anda harus memberitahu seseorang tentang masalah anda, karena kalau tidak jangan harap ada orang yang tahu bahwa anda membutuhkan pertolongan. Yakinlah ada banyak orang yang bersedia menolong anda dengan tulus, karena hanya orang ‘kerdil’ dan munafik yang tidak mau membantu orang lain. Namun, tentunya ada batasan-batasan dalam meminta tolong. Jangan mentang-mentang ada yang mau mengulurkan tangan lalu malah menjadi benalu dan memanfaatkannya habis-habisan. Anda sendirilah yang tahu mana yang mampu anda hadapi sendiri dan mana yang membutuhkan bantuan orang lain. Dalam hal ini, tanggung jawab anda dituntut. Artinya, peran yang lebih besar ada dipundak anda sendiri dan belajarlah untuk tidak menerima segala sesuatu dengan gratis. Dalam bentuk apapun pertolongan tersebut, anda harus memiliki komitmen untuk mengembalikannya, bahkan kalau bisa lebih dari yang telah anda terima. Itulah wujud dari rasa terima kasih dan tahu membalas budi.

Saya pribadi percaya ada banyak orang di luar sana yang dengan senang hati membantu sesamanya. Orang-orang seperti ini tahu betul pentingnya persahabatan dan menjalin relasi dengan semua orang tanpa membeda-bedakan. Mereka sadar bahwa hidup ini berputar seperti roda pedati dan suatu saat di suatu titik mereka juga akan membutuhkan bantuan orang lain entah dalam bentuk apapun. Oleh karena itu ketika roda kehidupan sedang berada diatas, janganlah takabur. Perhatikanlah mereka yang tidak seberuntung anda dan jangan pernah enggan untuk mengulurkan tangan karena bisa jadi anda lah yang ada di posisi mereka. Bersyukurlah akan kelimpahan yang anda dapatkan saat itu karena tidak ada satu pun di dunia ini yang abadi. Buanglah jauh-jauh kesombongan dan egoisme, karena kesombongan adalah awal kehancuran.

Written by : Handoko